Ramadan Pamit
"Semoga ini bukan kencan kita yang terakhir," ucap Ramadan sambil sesenggukan. Ia mulai melepaskan genggamannya, perlahan-lahan.
"Aku akan merawat amanah rindu ini selama sebelas bulan ke depan," balasku, lirih.
Malam itu, disaksikan hujan mercon dan teror kembang api, Ramadan pamit.
(Mahfud)
bahasanya renyah
ReplyDeleteTerima kasih, kak Novi. :D
Delete